Filosofi Kupu & Kepompong: Mengapa Perjuangan Hidup Itu Penting



Seorang pria menemukan sebuah kepompong.
Pada satu hari, sebuah celah kecil mulai terbuka.
Pria itu duduk selama beberapa jam dan memperhatikan si kupu-kupu,
ketika ia berjuang mati-matian untuk menyusup keluar dari lubang kepompong yang sempit.
Maka si pria memutuskan untuk menolong kupu-kupu itu.
Dia mengambil sebuah gunting, lalu merobek sisa kepompong itu,
sehingga kupu-kupu itu dapat keluar dari kepompong dengan gampang.
Tetapi tubuh kupu-kupu itu malah membengkak, dan sayapnya mengerut.
Pria itu terus saja memperhatikan si kupu-kupu.
Berharap bahwa setiap saat sayap itu akan mengembang,
cukup lebar untuk dapat menopang tubuhnya untuk terbang.
Namun...tak ada yang terjadi.
Sebaliknya, kupu-kupu itu menghabiskan seluruh hidupnya,
dengan merangkak kesana kemari.
Ia sama sekali tidak dapat terbang.
Si pria yang telah berbuat baik itu tidak mengerti.
Kepompong yang menghimpit tubuh si kupu, dan perjuangan yang harus dihadapi oleh si kupu untuk dapat keluar dari kepompong itu,
adalah cara untuk memaksa cairan dari tubuhnya,
untuk mengalir ke kedua sayapnya,
sehingga pada saat ia keluar dari kepompong itu, iapun akan dapat terbang...
Kadangkala sebuah perjuangan memang kita butuhkan dalam hidup ini.
Menjalani hidup yang datar, tanpa rintangan, akan membuat hidup kita 'cacat' (seperti kupu-kupu tadi).
Kita tidak akan menjadi sekuat yang seharusnya,
dan kita-pun tidak akan pernah mampu untuk terbang tinggi.
Catatan Fanda:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar