Kamis, 31 Januari 2013

menulis surat resmi


Menulis Surat Resmi

Surat resmi merupakan surat yang dikirim oleh instansi, lembaga, atau organisasi untuk kepentingan kedinasan. Bagian-bagian surat resmi terdiri atas (1) kepala surat, (2) tanggal, (3) nomor lampiran dan hal atau perihal, (4) alamat tujuan, (5) salam pembuka, (6) isi surat, (7) salam penutup, (8) pengirim surat, (9) tembusan, dan (10) inisial

1. Kepala surat
Kepala surat yang lengkap terdiri atas (1) nama instansi, (2) alamat lengkap, (3) nomor telepon, (4) nomor kotak pos, (5) alamat kawat, dan (6) lambing atau logo
Nama instansi ditulis dengan huruf capital. Alamat instansi, termasuk di dalamnya telepon, kotak pos, dan alamat kawat (jika ada) ditulis dengan awal kata kapital, kecuali kata tugas.Nomor kode pos ditulis setelah nama kota tempat instansi itu berada
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun
Jakarta 13220
Kotak pos 2625 Telepon 489558, 4894564, 4894584
Dalam penulisan surat hendaklah diperhatikan hal-hal berikut
1. Nama instansi jangan disingkat, misalnya Biro Diklat, Depdikbud, Badan Bimas,
tetapi Biro Pendidikan dan Pelatihan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Bimbingan Masyarakat.
2. Kata jalan jangan disingkat Jln, atau Jl, tetapi jalan
3. Kata telepon hendaknya ditulis dengan cermat, yaitu Telepon, bukan Tilpon atau Telpon dan jangan pula di singkat menjadi Tlp, Tilp, atau Telp.
4. Kata kotak pos hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Kotak Pos dan jangan di singkat K. Pos atau Kotpos. Demikian pula, jangan digunakan P.O. Box atau Post Office Box.
5. Kata alamat kawat hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Alamat Kawat dan jangan digunakan Cable Address.
6. Kata telepon dan kotak pos diikuti oleh nomor tanpa disertai tanda titik dua (:). Sedangkan nomor-nomor yang mengikutinya tidak diberi titik pada setiap hitungan tiga angka karena bukan merupakan suatu jumlah
Contoh : Telepon : 489.655.8
: Kotak Pos : 265.5
Seharusnya
: Telepon 4896668
: Kotak Pos 2655

2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis secara lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun dengan angka. Sebelum tanggal tidak dicantumkan nama kota karena nama kota itu sudah tercantum pada kepala surat. Setelah angka tahun tidak diikuti tanda baca apapun, seperti tanda titik, titik koma, titik dua dan garis hubung. Selain itu, perlu diperhatikan hal berikut.

1) Nama bulan jangan ditulis dengan angka, tetapi dengan huruf. Nama bulan yang ditulis dengan huruf tidak boleh disingkat, misalnya Januari, Februari, Agustus, atau November, bukan Jan., Feb., Agt., atau Nov.
2. Nama bulan hendaklah ditulis dengan cermat, misalnya Februari, November, bukan Pebruari, Nopember.

Contoh penulisan tanggal surat :

KEPALA SURAT
22 Maret 2009


3. Nomor, Lampiran, dan Hal

Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital, Nomor, Lampiran dan Hal dengan diikuti oleh tanda titik dua yang ditulis secara estetik ke bawah sesuai dengan panjang pendeknya ketiga kata itu.

Penulisan kata Nomor dan Lampiran yang dapat disingkat menjadi No. dan Lamp. Harus taat asas. Jika kata nomor ditulis lengkap, kata lampiran pun ditulis lengkap. Jika kata nomor disingkat menjadi No., kata lampiran juga harus disingkat menjadi Lamp.

Kata Nomor diikuti oleh nomor berdasarkan nomor urut surat dengan kode yang berlaku pada instansi pengiriman surat. Nomor surat dan kode yang dibatasi garis miring ditulis rapat tanpa spasi dan tidak diakhiri tanda titik atau tanda hubung.

Penulisan nomor dan kode surat yang benar :
- Nomor : 110/U/PPHPBI/2003
- No.: 10/U/PPHPBI/2003

Penulisan nomor dan kode surat tidak harus dibatasi garis miring, tetapi dapat pula dibatasi tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula, isi kode surat tidak harus dengan huruf, tetapi dapat pula dengan angka. Misalnya :
- Nomor : 10.10.3.03.90 atau
- Nomor : 10-10-3-03-90
Kata Lampiran ditulis di bawah nomor jika ada yang dilampirkan pada surat. Jika tidak ada yang dilampirkan, kata Lampiran tidak perlu ditulis.
Kata Lampiran atau Lamp. diikuti tanda titik dua disertai jumlah barang yang dilampirkan. Jumlah barang ditulis dengan huruf, tidak dengan angka dan tidak diakhiri dengan tanda baca lain. Pada awal kata yang menyatakan jumlah ditulis dengan huruf kapital.

Contoh penulisan lampiran yang dianjurkan :
- Lampiran : Satu berkas
- Lamp.: Satu berkas

Kata Hal diikuti tanda titik dua disertai pokok surat yang diawali dengan huruf kapital tanpa diberi garis bawah dan tidak diakhiri tanda titik atau tanda baca lain. Pokok surat hendaklah dapat menggambarkan pesan yang ada dalam isi surat.

Penulisan yang dianjurkan :
- Hal : Permohonan tenaga pelajar
- Hal : Penyeragaman bentuk surat

4. Alamat Surat
Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam bentuk. Bentuk yang pertama adalah alamat yang ditulis di sebelah kanan atas di bawah tanggal surat dan bentuk yang kedua adalah alamat yang ditulis di sebelah kiri atas di bawah bagian Hal atau sebelum salam pembuka.

Penulisan alamat surat di sebelah kiri atas itu lebih menguntungkan dari pada di sebelah kanan atas karena kemungkinan pemenggalan tidak ada sehingga alamat yang panjang pun dapat dituliskan.

Untuk penulisan alamat surat perlu diperhatikan hal berikut.
1) Penulisan nama penerima harus cermat dan lengkap, sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan oleh yang bersangkutan (pemilik nama)
2) Nama diri penerima surat diawali huruf kapital pada setiap unsurnya, bukan menggunakan huruf kapital seluruhnya.
3) Penulisan alamat penerima surat juga harus cermat dan lengkap serta informatif.
4) Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup dituliskan Yth. Dengan huruf awal huruf kapital disertai tanda titik singkatan itu. Penggunaan kata kepada sebelum Yth. Tidak diperlukan karena kata kepada berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan arah. Apalagi kalau diingat bahwa alamat pengirim tidak didahului kata dari yang berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan asal.
5) Kata sapaan seperti ibu, bapak, saudara digunakan pada alamat surat sebelum nama penerima surat. Jika digunakan kata pada awal penerima, kata itu hendaknya ditulis penuh, yaitu Bapak, dengan huruf awal huruf kapital dan tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu. Kata saudara cukup ditulis Sdr. Dengan huruf awal huruf kapital dengan tanda titik pada akhir singkatan itu. Kata ibu hendaklah ditulis penuh Ibu dengan huruf awal huruf kapital tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu.
6) Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya seperti Dr. dr. Ir. atau Drs., atau memiliki pangkat, seperti kapten atau kolonel kata sapaan Ibu, Bapak, dan Sdr. tidak digunakan.
7) Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak dikunakan agar tidak berimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan.
8) Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat, tetapi ditulis penuh, yaitu Jalan, dengan huruf awal huruf kapital tanpa tanda titik atau titik dua pada akhir kata itu. Nama jalan atau gang, nomor, RT, dan RW ditulis lengkap dengan huruf awal huruf kapital setiap unsur alamat. Nama kota atau wilayah perlu nama propinsi, tidak ditulis dengan huruf kapital semua, tetapi ditulis dengan huruf awal huruf kapital dan tidak digarisbawahi serta tidak diakhiri tanda baca apa pun, seperti tanda titik dan tanda hubung.
9) Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai nama jabatannya, atau nama jabatannya saja dan bukan nama instansinya.
Contoh penulisan alamat yang dianjurkan :
Yth. Bapak Sukoco
Kepala Biro Tata Usaha
Departemen A
Jalan Sarlitan Raya 17
Jakarta

4. Penulisan Salam
Dalam penulisan surat terdapat dua buah salam, yaitu (1) salam pembuka dan (2) salam penutup. Penulisan kedua bentuk salam itu merupakan awal dalam berkomunikasi antara penulis surat dan penerima surat.

Salam pembuka lazim ditulis di sebelah kiri di bawah alamat surat, di atas kalimat pembuka isi surat. Salam penutup lazim ditulis di sebelah kanan bawah.
Salam pembuka yang sangat lazim digunakan ungkapan dengan hormat dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Huruf pertama kata dengan pada ungkapan salam itu ditulis dengan huruf kapital (Dengan)
2) Huruf pertama kata hormat pada ungkapan salam itu ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital (hormat)
3) Pada akhir ungkapan salam pembuka itu dibubuhkan tanda koma, bukan tanda titik, tanda seru, atau titik dua. (Dengan hormat,).

Ungkapan lain yang digunakan sebagai salam pembuka adalah.
- Salam sejahtera,
- Saudara ........,
- Saudara ... yang terhormat,

Salam penutup yang lazim digunakan adalah ungkapan hormat kami, hormat saya, salam takzim, dan wassalam dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Huruf pertama kata hormat, salam, dan wassalam ditulis dengan huruf kapital.
2) Pada akhir salam penutup dibubuhkan tanda koma, bukan tanda titik atau tanda baca lain, atau tanpa tanda apa-apa.
Penulisan ungkapan salam penutup yang cermat adalah:
- Hormat saya,
- Hormat kami,
- Salam takzim,
- Wassalam,

5. Isi Surat
Secara garis besar isi surat terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian pertama merupakan paragraf pembuka, bagian kedua merupakan paragraf isi dan bagian ketiga merupakan paragraf penutup.

Paragraf pembuka mengantarkan isi surat yang akan diberitahukan. Paragraf pembuka berisikan pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan, atau permintaan.
Contoh:
1) Kami ingin memberitahukan kepada Saudara bahwa ........
2) Salah satu kegiatan Proyek Penelitian adalah meneliti sastra lisan Sunda. Sehubungan itu,....
3) Pada tanggal 14-18 Juli 1990 kami akan mengadakan Penataran Kebahasaan 1. Tujuan penataran itu adalah sebagai berikut.
4) Himpunan Pembina Bahasa Indonesia akan menyelenggarakan Seminar Pengajaran Bahasa Indonesia, pada tanggal 5-6 November 1978, di Wisma Samudra, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta.
5) Dalam salah sebuah media massa terbitan Jakarta, kami telah membaca bahwa rumput laut telah dibudidayakan. Sehubungan dengan itu, kami ingin mendapatkan informasi tentang perbudidayaan rumput laut itu.
6) Di samping itu, paragraf pembuka berisi balasan (jawaban) seperti dalam contoh berikut :
a. Pertanyaan Saudara yang tertera pada surat Saudara tanggal 10 Januari 1986, No. 05/Diklat/1/I/ 1986 akan kami jawab sebagai berikut.
b. Surat Anda telah kami terima. Sehubungan dengan itu, kami ingin memberitahukan hal berikut.
Sesuai dengan permintaan saudara dalam surat tanggal 4 Januari 1989, No. 29/H/PU/1989, bersama ini kami kirimkan seberkas surat perjanjian kerja



Dalam paragraf isi dikemukakan hal yang perlu disampaikan kepada penerima surat. Namun, isi surat harus singkat, lugas, dan jelas.
Paragraf penutup merupakan simpulan dan kunci isi surat. Di samping itu, paragraf penutup dapat mengandung harapan penulis surat atau berisi ucapan terima kasih kepada penerima surat.


Contoh paragraf penutup:
a. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b. Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.
c. Besar harapan kami, Saudara dapat memanfaatkan sumbangan kami.
d. Mudah-mudahan jawaban kami dapat memuaskan Saudara.

6. Nama Pengirim

Nama pengirim surat ditulis di bawah tanda di bawah salam penutup. Tanda tangan diperlukan sebagai keabsahan surat dinas. Dalam penulisan nama pengirim perlu diperhatikan hal berikut.
1) Penulisan nama tidak perlu menggunakan huruf kapital seluruhnya, tetapi menggunakan huruf awal huruf kapital pada setiap unsur nama.
2) Nama tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu bergaris bawah dan tidak perlu diakhiri dengan tanda titik.
3) Nama jabatan dapat dicantumkan di bawah nama pengirim.

Contoh : Drs. Doni Susanto Kepala,
Kepala Drs, Doni Susanto
NIP 130130130

7. Tembusan Surat

Kata tembusan yang ditulis dengan huruf awal huruf kapital (Tembusan) di letakkan di sebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan bagian nomor dan hal, serta sejajar dengan nama pengirim surat. Tulisan Tembusan diikuti tanda titik dua, tanpa digarisbawahi.

Bagian ini hanya dicantumkan jika surat itu memerlukan tembusan untuk beberapa instansi atau pihak lain yang ada hubungannya dengan surat yang bersangkutan.

Ketentuan isi tembusan itu adalah sebagai berikut.
1) Jika pihak yang diberi tembusan itu lebih dari satu, diberi nomor urut sesuai dengan jenjang jabatan pada instansi itu. Jika pihak yang diberi tembusan hanya satu, tidak diberi nomor.
2) Pihak yang diberi tembusan hendaklah nama jabatan atau nama orang dan bukan nama kantor atau instansi.
3) Dalam tembusan tidak perlu digunakan ungkapan Kepada Yth. atau Yth.
4) Di belakang nama yang diberi tembusan tidak perlu diberi ungkapan untuk perhatian, untuk menjadi perhatian, sebagai laporan, atau ungkapan lain yang mengikat.
5) Dalam tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan Arsip atau Pertinggal karena setiap surat dinas itu harus memiliki arsip

Contoh : Tembusan: Tembusan:
Kepala Bagian Perlengkapan 1. Direktur Pemilihan Bahan
2. Kepala Bagian Perlengkapan
3. Dra. Sabaindah
8. Inisial (Sandi)

Inisial (sandi) ditempatkan pada bagian paling bawah sebelah kiri di bawah tembusan (kalau ada). Inisial merupakan tanda pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep dan pengetik surat. Inisial berguna untuk keperluan selingkung surat untuk mengetahui siapa pengonsep dan pengetik surat.

Contoh:- HA/SS
HA singkatan nama pengonsep: Hidayah Asmuni
SS singkatan nama pengetik: Sandi Susatio
Bungabunga culan bermekaran
Tibatiba seorang jelita muncul
di tengah harumnya bunga
Aku teringat pada sebuah lukisanku
Seorang jelita
yang tergantung di kamarku
Entah apa tibatiba hatiku menjelma seekor kupukupu
Lalu terbang ke rambutnya
Ia terpesona lalu menangkapnya
Si jelita itu bergumam :
Kemana saja engkau terbang
Aku telah lama mencarimu kemanamana
Menjadikan aku begitu risau
Kemudian ia pergi ke balik bungabunga
Ketika aku memandang lukisanku
Aku terpesona seekor kupukupu menghias rambutnya

paragraf padu


Paragraf Padu

Paragraf atau Alinea adalah merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. 


Syarat syarat paragraf yang baik :

1 . Kepaduan Paragraf 
Dalam merangkai kalimat di haruskan untuk mencapai kepaduan sehingga bertalian secara logis dan padu. Oleh Karena itu agar kalimat kalimat bertahan secara logis dan padu , gunakanlah kata penghubung.

Contoh :
Indonesia adalah salah satu Negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Bahkan menurut data Indonesia masuk kedalam posisi di 5 besar. Walaupun di Indonesia itu sendiri sangat kental dan kuat dalam pemberdayaan melakukan KB (keluarga berencana). Tetapi tetap saja angka kelahiran masih yang tidak diharapkan dan masih ditingkat yang sangat tinggi. Akibatnya Negara tidak memiliki kapasitas yang sanggup dalam memperluas lapangan pekerjaan sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia bahkan tingkat pengangguran juga menjadi tingkat tertinggi.


2. Kesatuan Paragraf
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraph hanya mengandung satu pokok pikiran 
yang diwujudkan dalam kalimat utama. Hal ini terbagi atas dua , yaitu paragraf 
deduktif , yang merupakan kalimat utama diletakkan di awal paragraf sedangkan
paragraf deduktif adalah kalimat utama diletakkan di akhir paragraf.

Contoh paragraf deduktif
Hingga saat ini Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk 
terbesar dan terbanyak dan salah satu yang 5 besar di dunia. Berdasarkan data dari 
tahun ke tahun , Indonesia cukup mengalami peningkatan yang cukup signifikan 
pada angka kelahiran. Akibatnya Indonesia juga harus mampu berusah kuat 
memajukan perekonomiannya demi mencapai kesejahteraan rakyat dan penduduknya
yang cukup banyak.

Contoh paragraf deduktif
Indonesia seharusnya mampu berusaha kuat memajukan perekonomiannya demi 
Mencapai kesejahteraan rakyat dan penduduknya yang cukup banyak. Berdasarkan 
Data dari tahun ke tahun , Indonesia cukup mengalami peningkatan yang cukup 
Signifikan pada angka kelahiran. Jadi dapat disimpulkan bahwa saat ini Indonesia 
masih tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk tersbesar dan terbanyak 
serta menjadi salah satu yang 5 besar di dunia.

3. Kelengkapan Paragraf 
Kelengkapan paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat kalimat
Penjelas secara lengkap untuk menunjukkan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri 
ciri kalimat penjelas adalah berupa rincian , keterangan , contoh , dan lain-lain.

Contoh :
Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia. Akibatnya 
banyak penduduk yang mengalami masalah masalah dengan contoh seperti 
pengangguran , kemiskinan , dan lain lain. Dan ini menjadikan sebab akibat dalam
ekonomi Indonesia yang tertinggal jauh dengan negara negara lain.



Pengembangan Paragraf 
1. Cara Pertentangan 
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan 
Ungkapan seperti berbeda dengan, sedangkan , lain halnya dengan , akan tetapi , 
dan bertolak belakang dari.

Contoh :
Kekuatan tim sepakbola Chelsea yang berasal dari Inggris kini sangat jauh berbeda dari 
Chelsea pada jaman 2000an. Dimana dengan Chelsea yang sekarang , mereka lebih memiliki kulitas tim dan pemain yang berhasil juara dan menjadi tim yang patut di segani di kawasan Inggris maupun Eropa.

2. Cara perbandingan 
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasa menggunakan ungkapan 
Seperti seruan dengan, seperti halnya , demekian juga , sama dengan , sejalan dengan ,
akan tetapi , sedangkan , dan sementara itu.

Contoh :
‘Kereta!’. Begitulan seruan buat sepeda motor di daerah Aceh. Seperti halnya di Aceh , di Medan pun menggunakan seruan kereta untuk menyebut sepeda motor. Akan tetapi , di lampung , jambi , di sana menyebut sepeda motor itu dengan nama Honda. Lain halnya dengan kota kota di jawa yang menyebutnya dengan motor.

3. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang di jelaskan dengan objek lain 
yang memiliki kesamaan atau kemiripan.

Contoh :
Dalam suatu persahabatan harus terjalin hubungan yang terikat erat dan tidak saling membohongi satu sama lainnya. Ibaratnya untuk tidak seperti musang berbulu domba.
Harus saling menjaga kepercayaan masing masing.


4. Cara Contoh
Kata seperti , misalnya , contonya , dan lain lain adalah ungkapan ungkapan dalam 
Pengembangan dalam mengembangkan paragraph dengan contoh.

Contoh :
Setiap manusia membutuhkan banyak vitamin C. Vitamin C itu sendiri banyak terkandung di buah buahan. Buah buahan yang banyak mengandung vitamin C , contohnya jeruk , jambu biji , mangga dan banyak lainnya.

5. Cara Sebab Akibat
Pengembangan paragraph dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu 
Kejadian , baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat.

Contoh :
Seharusnya Negara kita , Indonesia bisa dan harusnya lebih maju di bandingkan Negara Negara lain di Asia tenggara dalam bidang sepakbola. Padahal kita memiliki kualitas pemain yang tak kalah bagusnya dari Negara lain. Akibatnya kita masih kalah dengan Thailand yang padahal liga sepakbola lokalnya kalah jauh dari Negara kita. Oleh karena itu kita perlu mengoreksi diri demi memajukkan sepakbola kita.

6. Cara Definisi 
Adalah , yaitu , ialah , merupakan adalah kata kata yang di gunakan dalam
Mengembangkan paragraph dengan cara definisi.

Contoh :
Adik saya seorang gamer. Gamer itu sndiri adalah pemain game, atau bisa di bilang maniak nge game. Jadi gamer itu merupakan orang yang selalu atau senang memainkan game di computer atau playstation sejenisnya.

7. Cara Klasifikasi 
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraph melalui pengelompokan berdasarkan 
ciri ciri tertentu.

Contoh :
Uang palsu banyak beredar di pasaran di mana mana sekarang ini. Hal ini dengan hampir mirip dan tidak berbeda jauh dengan aslinya. Oleh karena itu kita harus pintar dalam memilih dan mengetahui perbedaan yang mana asli dan yang palsu dengan di bagi 3 cara. Tiga cara tersebut yaitu di lihat , diraba , dan diterawang. Kita berharap agar tidak banyak terjadi penipuan uang palsu.

Senin, 07 Januari 2013



Walau senja belum berlabuh
Walau malam belum berakhir
Dentum Meriam bak halilintar
Langit seakan pecah menyinari bumi

Saat itu kita merenung
Saat itu datangnya gembira
Seakan meriam teriakan malam
Cahaya kembang api pecahkan malam

Ingin kutinggalkan Luka lama
Untuk menyambut senyum yang baru
Tiupan terompet sebelum fajar
Saat kurangkai sebuah syair

Selamat tahun baru terlepas
Untukmu yang selalu kucintai
Untukmu yang selalu kusayangi
ENRICO
pagi ini
kalender berceceran
terompet berguguran

sehelai kenangan
terhempas
tertiup angin

dekat jam kota
yang waktunya
tak pernah lengang

Unsur intrinsik puisi



1.     Tema adalah : ide atau gagasan yang menduduki tempat utama di dalam cerita.
Hanya ada satu tema dalam satu puisi, walaupun puisinya panjang.


2.     Rasa : Rasa disebut juga arti emosional. Misalnya : sedih, senang, marah, heran, gembira dll.


3.     Nada dan suasana : sikap penyair  terhadap pembaca  atau penikmat karyanya. Terhadap pembaca, penyair bisa bersikap menasihati,menggurui, mengejek, mengimbau, mengajak,menyindir, dst.


4.     Amanat adalah : pesan yang akan disampaikan oleh pengarang.

5.     Diksi ialah : pilihan kata yang tepat.

Keberhasilan puisi dicapai dengan mengintensnsifkan pilihan kata yang tepat.

6.    Imajeri atau daya bayang ialah : Suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menggunakan kembali kesan-kesan panca indera dalam jiwa kita.
Jenis Imajeri :


a. Imajeri pandang
b. Imajeri dengar
c. Imajeri rasa
d. Imajeri kecap

contoh :  di pantai tepi memang tinggal terumbu hija
angin, amis membiusku



7.     Kata-kata konkret adalah : kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imajeri. Kata-kata iniberhubungan dengan kiasan atau lambang. kata-kata ini jika dilihat secara denotatif sama, tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung pada situasi dan kondisi pemakainya.
Misal kata konkret salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll.
Setiap kita bertemu dengan gadis berkaleng kecil senyummu terlalu kekal untuk kenal duka. Lukisan gadis yang seorang pengemis gembel dengan kata gadis berkaleng kecil ·akan lebih konkret daripada gadis peminta-minta atau gadis miskin

8.     Gaya Bahasa adalah : cara mengungkapkan pikiran melalui kata-kata.


9.     Irama atau Ritme adalah meninggi atau merendahnya nada mengeras-melembut tekanannya, mempercepat-melambat temponya.

10. Rima atau unsur bunyi/sajak adalah persamaan bunyi dalam puisi dan unsur bunyi untuk menimbulkan kemerduan puisi unsur yang dapat memberikan efek terhadap makna nada dan suasana puisi tersebut.
Aliterasi : persamaan bunyi konsonan pada satu baris
Puisiasonansi : persamaan bunyi vokal pada suatu baris puisi.

Contoh :      tiang tanpa siang tanpa malam
seperti matahari mencintai bumi
Sedikitpun matamu tak berkeling (a)
Memandang ibumu sakit berguling (a)
Air matamu rak bercucuran (b)
Tinggalkan ibumu tak penghiburan (b)

takdir cinta

ketika ku ikhlas pada takdir cinta
ketika itu pula nafas ku seakan berhenti
detak jantungku seakan enggan untuk berbicara
pikiran ku seolah lari dari kepala ku
tak tahu apa yang sekarang ku lalui
ketidakpastian telah membuatku tak berdaya
tak berdaya dalam menemukan kebahagiaan
ketika lidah ini telah berlisan
belajar menbodohi diri sendiri
tak mampu untuk beranjak dari mimpi
mimpi yang slalu berkhayal
berkhayal tentang kehangatan mentari..

Kamis, 10 Mei 2012

CINTA

Cinta tak hanya datang dari pacar. 
Cinta bisa datang dari shbt, teman, kawan, keluarga, dan orang2 d.sekitar kita,
karena cinta itw universal, kata cherrybelle,
.maka bagi lah cinta kalian k.smua org di dekat anda. .